Lock&Go- Smart Locker Mahasiswa Tanpa Ribet
Latar Belakang
Observasi dilakukan di area sekitar kampus, khususnya gedung perkuliahan dan kantin. Aktivitas mahasiswa di kampus cukup padat, mulai dari kegiatan akademik, organisasi, hingga kegiatan pribadi seperti bekerja atau menerima paket makanan. Kondisi ini menyebabkan mahasiswa sering membawa banyak barang dan terkadang kesulitan mengatur penyimpanan dan pengambilan barang.
Alasan pemilihan area kampus sebagai lokasi observasi adalah karena di sanalah mahasiswa menghabiskan sebagian besar waktunya. Dari observasi awal, terlihat bahwa mahasiswa sering menghadapi masalah dengan barang bawaan mereka, yang mengakibatkan mereka membawa banyak barang (seperti laptop, buku, bekal), ruang penyimpanan terbatas dan kesulitan menerima paket atau makanan. Oleh karena itu, kampus menjadi area yang relevan untuk menemukan masalah sekaligus peluang bisnis yang inovatif.
Observasi dilakukan selama tiga hari langsung di area kampus, terutama disekitar gedung kuliah dan koridor fakultas. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati kebiasaan mereka dalam aktivitas dan kebiasaan mahasiswa dalam rutinitas perkuliahan, khususnya:
- Mahasiswa sering membawa banyak barak berat, seperti laptop, buku, dan peralatan perkuliahan lain yang harus dibawa kesetiap kelas karena tidak ada tempat penyimpanan sementara yang aman.
- sebagian mahasiswa memesan makanan secara online, hal ini menimbulkan kendala karena kurir sering menunggu lama diluar gedung
- beberapa mahasiswa terlihat menitipkan barangnya sementara kepada teman di kelas lain, terutama saat mereka harus berpindah ruangan atau menghadiri kegiatan organisasi.
Hasil Observasi
Data observasi
|
No |
Aktivitas yang diamati |
Frekuensi |
Catatan |
|
1 |
Mahasiswa membawa banyak barang berat |
Tinggi |
Umumnya tas besar berisi laptop & buku |
|
2 |
Mahasiswa menitipkan barang ke teman |
Sedang |
Berisiko hilang atau tertukar |
|
3 |
Ojol menunggu lama di depan kampus |
Sedang |
Kurang efisien & mengganggu lalu lintas kecil |
|
4 |
Tidak ada tempat penitipan barang |
Tinggi |
Hanya tersedia penitipan helm di parkiran |
Hasil Wawancara dengan 5 Narasumber
|
No |
Jurusan |
Keluhan & pandangan |
|
1 |
Psikologi |
“Kalau bawa laptop, buku, tuh
berat banget, pengen ada tempat nitip.” |
|
2 |
Manajemen |
“Kadang nitip barang ke teman tapi
malah lupa, kalo ada locker digital pasti enak.” |
|
3. |
Manajemen |
“Sering pesen makan online, tapi
ribet harus ke depan buat ambil.” |
|
4. |
Psikologi |
“Kalo ada locker yang bisa buat
nitip barang sekaligus tempat drop makanan sih keren.” |
|
5. |
Public Relition |
“Paling gak enak kalau ojolnya
udah dateng tapi aku masih di kelas, jadi sama-sama nunggu.” |
Tiga Masalah Teridentifikasi + analisis
1. Masalah berat dan banyaknya barang bawaan mahasiswa
> Mahasiswa sering membawa laptop, buku, dan perlengakapan pribadi yang membuat aktivitas tidak nyaman
2. Tidak adanya fasilitas penitipan barang praktis
> Mahasiswa tidak memiliki opsi penyimpanan aman selain menitip ke teman
3. Proses pengantaran makan online yang tidak efisien
> Ojol menunggu lama karena tidak ada titik penyerahan otomatis.
Ide Bisnis TerpilihLock&Go adalah smart locker otomatis berbasis aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk mahasiswa kampus. Locker ini dapat digunakan untuk:
- Menyimpan barang pribadi secara aman
- Menjadi titik drop-off mekanan dari ojol tanpa gangguan aktivitas kuliah. Mahasiswa cukup memesan melalui aplikasi, lalu mendapatkan kode QR unik untuk membuka locker. Sistem ini terintegrasi dengan aplikasi pemesanan makanan serta memiliki sensor keamanan.
Ide ini dipilih karena :
- menjawab langsung tiga masalah utama mahasiswa
- Relevan dengan gaya hidup digital mahasiswa masa kini
- Memiliki Potensi kerja sama dengan pihak kampus dan platfrom delivery
Business Model Canvas Sederhana
Elemen
Deskripsi
Customer Segments
Mahasiswa kampus (utama), driver ojol (pendukung)
Value Proposition
Penyimpanan aman & praktis, drop makanan tanpa repot
Channels
Aplikasi mobile, sosial media, poster
Customer Relationship
Self-service berbasis aplikasi
Revenue Streams
Biaya sewa locker per hari
Key Resources
Smart locker, aplikasi, tim IT
Key Activities
Pengelolaan locker, perawatan sistem, promosi kampus
Key Partners
Kampus, platform ojol, vendor teknologi
Cost Structure
Pengadaan locker, pengembangan aplikasi, maintenance
Analisis Kelayakan
Target utama dari bisnis Lock&Go adalah mahasiswa aktif di lingkungan kampus, khususnya dari jurusan Psikologi dan Manajemen yang memiliki mobilitas tinggi serta sering membawa banyak barang ke kampus. Selain itu, mahasiswa yang terbiasa memesan makanan online juga menjadi segmen potensial karena locker ini memfasilitasi pengantaran makanan tanpa harus meninggalkan ruang kelas.
Pasar mahasiswa dinilai cukup menjanjikan karena memiliki kebutuhan nyata terhadap penyimpanan aman dan layanan cepat berbasis teknologi, sekaligus memiliki kemampuan membayar yang stabil untuk layanan praktis seperti ini.
Nilai tambah utama Lock&Go terletak pada integrasi antara sistem penitipan barang dan drop-off makanan digital. Tidak seperti locker manual biasa, Lock&Go dilengkapi akses QR Code, sistem keamanan otomatis, dan notifikasi real-time melalui aplikasi. Fungsinya bukan sekadar tempat penyimpanan, tetapi juga bagian dari solusi efisiensi aktivitas mahasiswa modern.
Selain itu, locker ini bisa menjadi sarana inovatif kampus dalam mendukung ekosistem digital, serta dapat dikembangkan untuk kerja sama dengan platform ojek online seperti Gojek atau Grab untuk sistem pengantaran yang lebih cepat dan aman.
Jika dibandingkan dengan opsi yang sudah ada di lingkungan kampus, Lock&Go memiliki keunggulan signifikan. Layanan penitipan helm hanya berfungsi untuk barang tertentu dan tidak terintegrasi dengan sistem digital. Sementara itu, menitipkan barang ke teman sering kali menimbulkan risiko kehilangan dan ketidaknyamanan. Locker manual pun sudah jarang digunakan karena memerlukan kunci fisik yang mudah hilang.
Dengan demikian, Lock&Go hadir sebagai solusi yang lebih modern, efisien, dan fleksibel dibandingkan alternatif yang tersedia saat ini.
Estimasi Biaya Awal dan Harga
Untuk memulai proyek ini, diperlukan biaya awal sekitar Rp13.000.000, yang mencakup:
-
Pembuatan unit prototipe smart locker (6 pintu digital): Rp8.000.000
-
Pengembangan aplikasi sederhana dan sistem backend: Rp5.000.000
Sementara itu, berdasarkan hasil wawancara dengan lima narasumber, rata-rata mahasiswa bersedia membayar sekitar Rp10.000 per hari untuk menyewa locker. Harga ini dianggap wajar karena setara dengan kenyamanan yang diperoleh: tidak perlu membawa barang berat, tidak perlu keluar kelas saat makanan datang, serta keamanan penyimpanan yang terjamin.
Dengan tarif tersebut, proyeksi pengembalian modal (ROI) dapat tercapai dalam waktu sekitar 6–8 bulan, tergantung pada jumlah pengguna aktif setiap harinya.
Rencana Implementasi
👉👀Langkah-Langkah 30 Hari Pertama
Dalam 30 hari pertama, fokus implementasi akan diarahkan pada tahap uji coba dan validasi konsep.
Langkah-langkah yang direncanakan adalah sebagai berikut:
-
Hari 1–7: Melakukan riset teknis dan desain prototipe locker yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, termasuk menentukan jumlah pintu dan sistem keamanan digital.
-
Hari 8–12: Mengajukan kerja sama dengan pihak kampus terkait izin lokasi, listrik, dan keamanan area pemasangan.
-
Hari 13–20: Mengembangkan versi awal aplikasi Lock&Go berbasis Android dengan fitur pemindaian QR code, notifikasi, dan sistem reservasi locker.
-
Hari 21–25: Membangun satu unit prototipe locker digital untuk uji coba di area fakultas Psikologi dan Manajemen.
-
Hari 26–30: Melakukan uji coba terbatas kepada 20 mahasiswa dan mengumpulkan umpan balik untuk penyempurnaan sistem.
Tahapan ini juga disertai dengan kegiatan promosi kecil-kecilan seperti poster digital di grup kampus, banner informasi di depan fakultas, serta uji coba gratis di minggu pertama agar mahasiswa dapat mengenal sistemnya.
👬Sumber Daya yang Dibutuhkan
Untuk tahap awal, sumber daya yang diperlukan meliputi:
-
Tim IT (2 orang) untuk mengembangkan dan memelihara aplikasi.
-
Tim produksi/desain (2 orang) untuk membuat struktur locker dan sistem elektroniknya.
-
Modal awal sebesar ± Rp13.000.000.
-
Dukungan kampus, terutama untuk lokasi pemasangan, promosi, dan keamanan.
Selain itu, dibutuhkan satu orang operator yang bertugas memantau penggunaan locker dan mengelola sistem peminjaman harian melalui aplikasi.
👱☝Metrik Keberhasilan
Keberhasilan proyek akan diukur melalui tiga indikator utama:
-
Jumlah pengguna: Minimal 50 mahasiswa pengguna aktif dalam bulan pertama.
-
Tingkat kepuasan pengguna: Minimal 80% respon positif dari survei pasca-uji coba.
-
Efisiensi waktu dan kenyamanan: Mahasiswa melaporkan berkurangnya waktu tunggu saat pemesanan makanan dan berkurangnya beban membawa barang berat ke kelas.
Jika indikator tersebut tercapai, maka proyek Lock&Go dapat dilanjutkan ke tahap ekspansi dan penerapan di seluruh fakultas.
REFLEKSI
📑🖊 Pembelajaran dari Tugas
Melalui observasi dan wawancara, tim belajar bahwa kebutuhan mahasiswa tidak selalu soal akademik, tetapi juga tentang efisiensi waktu dan kenyamanan aktivitas. Inovasi sederhana yang menyentuh kebutuhan harian ternyata dapat memiliki nilai ekonomi tinggi.
💪Tantangan yang Dihadapi
-
Kesulitan mendapatkan izin untuk observasi di beberapa area kampus.
-
Waktu terbatas untuk menjangkau lebih banyak jurusan.
-
Menentukan fitur paling penting agar ide tetap realistis dijalankan.
☝Rencana Pengembangan Selanjutnya
Tahap selanjutnya adalah membuat prototipe digital locker skala kecil, melakukan survei pengguna lanjutan, serta menjajaki kerja sama dengan pihak kampus dan perusahaan logistik untuk mendukung sistem drop-off otomatis.

Comments
Post a Comment