ANALISIS PROSES PRODUKSI DAN REKOMENDASI PERBAIKAN LAYANAN JASA SERVIS KENDARAAN PADA BENGKEL SAHAT MOTOR

·       Pendahuluan

Industri otomotif yang berkembang pesat berdampak signifikan terhadap meningkatnya permintaan masyarakat akan layanan perawatan dan perbaikan kendaraan mereka. Bengkel sebagai penyedia layanan menjadi bagian vital dalam proses performa kendaraan yang tetap aman dan nyaman digunakan. Dalam konteks tersebut, Bengkel Sahat Motor merupakan bengkel skala menengah yang melayani perbaikan motor dan mobil yang berperan penting sebagai salah satu penyedia layanan teknis berbasis keterampilan lokal. Bengkel yang merupakan bisnis jasa ini menganggap pekerjaannya sebagai proses produksi karena melibatkan input berupa material, tenaga kerja, dan peralatan yang diolah menjadi ouput berupa kendaraan yang telah diperbaiki.

·       Gambaran Proses Produksi di Bengkel Sahat Motor

Proses produksi di Bengkel Sahat Motor tidak menghasilkan barang fisik, melainkan jasa perbaikan kendaraan. Namun, seluruh rangkaian kegiatan servis tetap mengikuti pola produksi yang teratur, mulai dari penerimaan kendaraan, pemeriksaan perbaikan, hingga uji coba akhir. Layanan utama yang diberikan seperti ganti oli, tune up, injection, bore up, perbaikan rem.

Tahapan proses produksi dimulai dengan kedatangan pelanggan dan menyampaikan keluhan mereka terhadap kendaraan. Pemilik atau teknisi kemudian melakukan inspeksi awal, baik secara visual maupun dengan peralatan sederhana. Setelah masalah teridentifikasi, teknisis menjelaskan kemungkinan kerusakan dan perkiraan biaya kepada pelanggan. Jika pelanggan setuju, kendaraan akan dibawa ke lokasi kerja untuk dibongkar dan diperbaikan. Seluruh proses berjalan secara bertahap, dengan penyesuaian cara kerja tergantung pada tingkat kesulitan dan jenis kerusakan. Setelah perbaikan, kendaraan diuji untuk memastikan kelayakan dan kestabilan pengerjaan, jika tidak ditemukan masalah, kendaraan akan dikembalikan kepada pelanggan.

·       Analisis Proses Produksi

Analisis proses produksi di Bengkel Sahat Motor menunjukkan bahwa bengkel ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Dari segi efisiensi waktu dan energi, bengkel  ini relatif cepat dalam menangani servis ringan berkat pengalaman teknisi-nya. Namun, keterbatasan jumlah pekerja seringkali membuat pekerjaan menumpuk terutama pada jam-jam sibuk. Hal ini menyebabkan pelanggan menunggu lebih lama, dan teknisi bekerja di bawah tekanan waktu. Pemilik bengkel bahkan mengakui hal ini dengan mengatakan “ya kalau ramai harus antri dulu, soalnya disini yang kerja cuma tiga orang saja jadinya dikerjakan satu-satu”. Ketiadaan sistem penjadwalan juga membuat alur servis menjadi kurang teratur.

Kualitas layanan cukup baik, terutama untuk perbaikan mesin dasar dan servis rutin. Pelanggan cenderung puas dengan hasil pekerjaannya karena dikerjakan dengan teliti dan dijelaskan secara transparan. Bengkel ini juga melayani kendaraan injeksi, namun proses diagnosis masih dilakukan secara manual karena belum memiliki alat diagnostik digital. Hal tersebut membuat pemeriksaan beberapa komponen elektronik memakan waktu lebih lama. Pemilik bengkel menyampaikan, “Motor injeksi tetap kita layani, cuma kita cek manual karena alat diagnosa-nya belum ada.”

Dalam hal pengelolaan bahan baku dan limbah, prosesnya masih menggunakan  cara tradisional. Oli baru disimpan di rak tertutup, sementara oli bekas hanya dikumpulkan dalam wadah besar sebelum diambil oleh pengumpul. Sementara itu, pengelolaan suku cadang belum sepenuhnya rapi karena stok dicatat secara manual dan hanya berdasarkan memori. Sistem seperti ini berisiko mengalami kekurangan stok secara tiba-tiba dan menghambat proses kerja.

Penggunaan teknologi di bengkel masih terbatas. Sebagian besar pekerjaan berat dilakukan dengan peralatan manual dan belum ada sistem otomatis untuk diagnosis, pencatatan stok, atau pemantauan layanan pelanggan. Kondisi ini membuat proses administrasi menjadi lambat dan kurang terdokumentasi dengan baik. Pencatatan transaksi biasanya hanya berupa catatan tulisan tangan, sementara riwayat layanan pelanggan hampir tidak terdokumentasi.

Sistem dokumentasi dan pelaporan yang terbatas menyulitkan pengukuran kualitas layanan yang diberikan. Tanpa data historis, bengkel kesulitan memahami pola kerusakan yang berulang atau tren permintaan pelanggan. Padahal, dokumentasi semacam itu sangat berguna untuk pengembangan bisnis di masa mendatang.

·       Rekomendasi Perbaikan

Untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas proses produksi, terdapat beberapa rekomendasi yang diterapkan di Bengkel Sahat Motor.

1.     Penerapan prinsip lean dan kaizen dapat membantu  menciptakan lingkungan kerja yang lebih terorganisir dan efisien. Misalnya, penerapan konsep 5 S dapat dimulai dari penataan peralatan agar lebih mudah di akses, pembuangan barang yang tidak terpakai, serta menjaga kebersihan area kerja. Langkah kecil ini dapat mengurangi waktu yang terbuang ketika teknisi harus mencari alat atau berpindah tempat secara berlebihan.

2.     Perbaikan tata letak kerja juga diperlukan agar alur kerja lebih lancar. Penempatan kompresor, perangkat dan rak suku cadang yang lebih dekat dengan area servis dapat mempersingkat waktu pengoperasian mesin. Ruang tunggu pelanggan harus dipisahkan dengan lebih jelas dari area kerja agar kendaraan dapat keluar masuk tanpa hambatan.

3.     Control kualitas merupakan poin penting yang perlu diperkuat. Bengkel dapat membuat daftar periksa sederhana untuk setiap jenis servis, misalnya pemeriksaan oli, rem, busi, kelistrikan, atau kondisi ban. Daftar periksa ini tidak hanya membantu menjaga konsistensi hasil pekerjaan, tetapi juga memberikan jaminan kepada pelanggan bahwa kendaraan mereka diperiksa secara menyeluruh

4.     Dari sisi teknologi dan administrasi, digitalisasi sederhana dapat dimulai. Aplikasi pencatatan servis kendaraan gratis dapat digunakan untuk mencatat data pelanggan, Riwayat servis, dan biaya suku cadang. Ini akan sangat membatu dalam pemantauan stok sekaligus memberikan layanan yang lebih profesional. Selain itu, teknisi perlu diberikan pelatihan dasar tentang penggunaan alat diagnosis injeksi berbasis digital agar proses inspeksi kendaraan modern dapat dilakukan lebih cepat dan akurat. Pelatihan ini sangat penting mengingat saat ini verifikasi sistem injeksi masih dilakukan secara manual.

·       Penutup

Berdasarkan pengamatan dan analisis, dapat disimpulkan bahwa Bengkel Sahat Motor memiliki potensi yang baik dalam menyediakan layanan servis kendaraan, terutama karena didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan kualitas hasil kerja yang baik. Namun, beberapa aspek dalam proses produksi masih perlu diperhatikan, terutama terkait efisiensi alur kerja, konsistensi kualitas, dan dokumentasi. Dengan menerapkan perbaikan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen produksi seperti lean, peningkatan standar kerja, dan digitalisasi yang mudah, bengkel ini berpeluang untuk meningkatkan kualitas layanan nya sehingga mampu bersaing di tengah pesatnya perkembangan teknologi otomotif.

  • Bengkel Sahat Motor


DAFTAR PUSTAKA 

Hirano, H. (1995). 5 pillars of the visual workplace: The sourcebook for 5S implementation. Productivity Press. https://doi.org/10.4324/9780367804886 

Comments

Popular Posts